Wartawan Kompass Indonesia dibekali Kartu Pers yang masih berlaku dan Namanya tercantum dalam BOX REDAKSI ..:: Alamat Redaksi : Jalan Meruya Ilir Raya No. 20, Kembangan Jakarta Barat 11650 - Telp. 021-92280788 ::..

Nasional

Partai Nasional Republik Mampu Mewujudkan Kedaulatan Bangsa

Jakarta, KI

Partai Nasional Republik, bukan sebuah gerakan pembaharuan, tetapi sebuah gerakan untuk melanjutkan cita-cita bangsa untuk menjadi bangsa yang kuat dan bangsa yang berdaulat secara ekonomi, membangun system politik yang lebih santun dan benar-benar demokratis, menata sistem pendidikan yang benar-benar berfungsi untuk menjadikan anggota masyarakat cerdas, berilmu, berketerampilan, dan beretika, menjadikan ber-bagai potensi sumber daya alam yang semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan semua cita-cita ini menjadi rujukan penyusunan program kerja Partai dan menjadi platform perjuangan Partai berlambang Rajawali ini.

Partai Nasional Republik memiliki tekad yang kuat untuk tidak hanya bercita-cita, tetapi akan memperjuangkannya, berupaya dengan segala daya, mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus bergerak sembari memohon ridha dan dukungan Tuhan Yang Maha Esa.
 
Indonesia yang pernah menjadi pengekspor beras dan pengekspor migas, adalah bukti nyata bahwa bangsa Indonesia selain memiliki cita-cita tetapi juga memiliki kemampuan untuk berbuat. Indonesia harus kembali menjadi Negara yang diperhitungkan dalam percaturan Negara-negara sekawan maupun global, bukan hanya dikenal karena carut-marut sistem kekuasaannya, bukan hanya korupsi yang menggurita, bukan karena kepentingan pribadi dan kelompok yang merajalela, bukan karena sistim hukum yang bias ditarik-ulur, bukan karena kelalaian menjaga budaya.
 
Partai Nasional Republik akan membawa kembali kehormatan dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat sehingga disegani dalam pergaulan dunia internasional. Maka peranan diplomatik perlu ditingkatkan dengan membangun kerjasama Negara-negara dan badan internasional untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi untuk keadilan dan kesejahteraan umat manusia.
 
Partai Nasional Republik menyadari sepenuhnya bahwa kepentingan hajat hidup rakyat adalah prioritas utama dalam pembangunan bangsa yang terencana dan berkelanjutan sehingga bertekad bekerja keras dengan karya nyata agar kehidupan masyarakat bangsa Indonesia segera tercapai kesejahteraan rakyat yang berkeadilan
 
Partai Nasional Republik secara konsisten akan menjadi rumah besar bagi setiap anak bangsa yang merindukan kehadiran seorang Bapak dan Ibu yang peduli dan penuh perhatian, tidak pilih kasih, yang mampu menjadi panutan, yang konsekuen dalam bersikap, yang tidak pernah ragu dalam mengambil keputusan, yang bias menjadi motivator untuk semua yang ingin memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan Negara didasarkan UUD 45 dan Pancasila.
 
Dalam rangka aktualisasi dan revitalisasi organisasi, Partai Nasional Republik dalam kurun waktu yang singkat, telah melakukan banyak perubahan dalam internal partai yang diharapkan akan mendorong Partai Nasional Republik menjadi peserta Pemilu 2014, dan menjadi pemenang, agar cita-cita dan misi partai dapat diwujudkan.
 
Poin-poin diatas merupakan rujukan penyusunan program kerja Partai Nasional Republik yang telah terkonsep dengan mantap. Dan dengan serta-merta, Partai yang berlambangkan burung Rajawali tersebut untuk tampil terdepan dengan lebih professional dan berkharisma yang diawali dengan pindahnya alamat kantor kesekretariatan DPP ke kawasan yang lebih representatif yaitu di Jalan HOS Tjokroaminoto No. 55-57, Menteng Jakarta Pusat, yang semula beralamat di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Secara resmi, kantor Sekretariat DPP Partai Nasional Republik ini mulai ditempati Kamis (31/5) lalu.
 
Pada waktu penempatan kantor sekretariat DPP yang baru, diadakan juga acara syukuran sebagai simbolis “terima kasih” kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 
Dalam acara syukuran tersebut Ketua Umum Partai Nasional Republik Dr. Yus Usman Sumanegara dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur yang begitu besar atas limpahan rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Dan tak lupa pula, Dr. Yus Usman Sumanegara mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak atas partisipasinya sehingga bertambahnya Kantor baru DPP  Nasrep yang juga merupakan untaian sejarah berkarya untuk kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
 
Lebih lanjut Dr. Yus Usman Sumanegara dalam sambutannya mengatakan, bahwa Kantor DPP Partai Nasrep yang juga sebagai rumah besar anak bangsa yang serba bhineka beserta segala perangkat dan operatornya akan selalu berusaha secara konstitusional dan cerdas bersama-sama segenap warga Negara Indonesia mengabdi secara sistematik guna mewujudkan kedaulatan bangsa dalam bebagai aspek kehidupan.
 
Menurutnya, sehubungan dengan hal tersebut, kiranya momentum emas ini dapat didayagunakan oleh segenap anak bangsa melalui Partai Nasrep. “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi, memberkati, serta membimbing dan menuntun kita dalam mewujudkan cita-cita anak bangsa, amin,” imbuh Dr. Yus Usman Sumanegara. (Red)

 

Anggota DPR Duga Ada TKI Lain Jadi Korban


Martin Hutabarat
Jakarta, Kompass Indonesia

Anggota Komisi III DPR RI, Martin Hutabarat meminta Kepolisian menyelidiki apakah ada korban perdagangan organ tubuh terhadap TKI di Malaysia.

Martin khawatir, praktik perdagangan organ tubuh ini sudah terjadi sejak lama sebelum kasus yang menimpa TKI asal NTB. Dan tidak pernah disadari keluarga korban.

"Melihat hasil otopsi terhadap dua jenazah TKI asal NTB kemarin yang kehilangan organ tubuhnya seperti bola mata, patut menjadi indikasi bagi Polri untuk mencurigai jangan-jangan sudah ada jenazah TKI sebelumnya yang sudah mengalami pencurian organ tubuh sebelum jenazahnya dibawa ke Indonesia tapi luput dari perhatian keluarganya sehingga tidak meminta otopsi seperti kasus TKI asal NTB ini," kata Martin di Gedung DPR (27/4) lalu.

Dia berharap, Polri pro aktif menyelidiki kasus hilangnya organ tubuh TKI asal NTB ini.
"Karena ini menyangkut kejahatan berat yang sangat biadab yang menjadi ancaman terhadap kemanusian. Ini sama dengan manusia sengaja dibunuh untuk kepentingan manusia lain oleh sindikat yang memperdagangkannya untuk kepentingan materi. Polri kita minta serius menyikapi ini karena sangat mengusik rasa kemanusiaan kita,” kata dia.

Seperti diketahui, kemarin dilakukan otopsi ulang ini dilakukan terhadap tiga TKI yang meninggal secara mengenaskan akibat penembakan sadis atau barbar, yang dilakukan polisi saat melakukan razia di kawasan Port Dickson (area pela-buhan), Negeri Sembilan, Malaysia pada (25/3) dini hari. Tiga TKI itu adalah Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28).

Berdasarkan hasil otopsi 2 TKI asal NTB kemarin, ditemukan fakta bahwa sejumlah organ tubuh mereka hilang. Analis politik Migrant Care, Wahyu Susilo, mengaku mendapatkan informasi soal otopsi Herman dari pendamping keluarga tiga korban. "Hasilnya sebenarnya belum boleh diumumkan, namun dari informasi keluarga yang menyaksikan ada beberapa hal mengejutkan," kata dia saat dihubungi wartawan.

"Kedua mata hilang, kepala terbelah-belah. Ada ditemukan plastik di kepala, dan beberapa alat operasi tertinggal dalam tubuh. Jika benar seperti itu, maka kecurigaan keluarga terbukti," dia menjelaskan. (ViN/Red)


PBNU: Negara Non-Muslim Lebih Hormati TKI

Jakarta, Kompass Indonesia

Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia, menilai ironis bahwa tenaga kerja Indonesia (TKI) justru mendapat perlakuan lebih terhormat di negara non-Muslim dibanding di negara mayoritas Muslim.

"Dengan prihatin saya katakan, di negara non-Muslim, misalnya Taiwan dan Hongkong, TKI justru diperlakukan lebih terhormat daripada di negara Muslim, seperti Arab Saudi dan Malaysia," kata Ketua Umum Pengurus Besar NU (Ketua Umum PBNU) Kiai Haji Said Aqil Siroj di Jakarta, Selasa (24/4).


Said Aqil mengemukakan hal itu menanggapi penembakan tiga TKI oleh polisi Malaysia pada bulan lalu, dan kini bahkan beredar rumor terjadi penjualan organ tubuh ketiga korban tersebut.
"Penembakan TKI oleh polisi Malaysia sudah berulang kali terjadi. Itu tindakan biadab yang tentu kita sayangkan," kata Said Aqil.


Ia mengatakan, jika ada pelanggaran hukum yang dilakukan TKI, tentu penanganannya tidak harus serta-merta dengan penembakan, terlebih penembakan yang mematikan.
 

"Kalau polisinya main tembak, negara apa itu? Kita minta Pemerintah Malaysia menindak tegas polisinya yang bertindak main tembak demi martabat bangsa itu sendiri," kata Said Aqil.
 

Kendati demikian, PBNU juga berharap ada upaya yang sungguh-sungguh dari Pemerintah Indonesia untuk melindungi warga negaranya yang bekerja di luar negeri. Pasalnya, Said Aqil melanjutkan, persoalan TKI tidak sekadar persoalan devisa, tetapi juga terkait martabat bangsa.
 

Seperti diberitakan, Polisi Diraja Malaysia memberondong tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang diduga hendak melakukan penyerangan saat akan ditangkap pada tanggal 25 Maret 2012 di kawasan Port Dickson, Malaysia.
 

Akibatnya, tiga TKI tersebut, Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28), meninggal dunia secara mengenaskan di tempat kejadian.
 

Terkait peristiwa itu, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Moh Jumhur Hidayat menyampaikan protes keras. (KeP)
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda