Wartawan Kompass Indonesia dibekali Kartu Pers yang masih berlaku dan Namanya tercantum dalam BOX REDAKSI ..:: Alamat Redaksi : Jalan Meruya Ilir Raya No. 20, Kembangan Jakarta Barat 11650 - Telp. 021-92280788 ::..

Minggu, 08 Juli 2012

Kepsek SMPN 1 Kadungora, Drs. Benny, M.Pd : Pendidikan Harus Mengacu Eksistensialisme dan Esensialisme

Garut, Kompass Indonesia - Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat, persaingan global untuk menjadi yang terdepan dalam menguasainya menjadi suatu keharusan untuk dicapai.

Salah satu teknologi yang semakin pesat perkembangannya adalah komputer. Sekolah sebagai tempat belajar sudah layaknya dilengkapi dengan perlengkapan yang memadai, sehingga sekolah sebagai pusat sumber belajar dapat melayani kebutuhan pembelajaran secara efektif dan efisien. Disamping itu, sekolah merupakan salah satu sarana untuk membangun masyarakat, sekolah juga dapat dikatakan sebagai “agent of change” masyarakat bahkan dunia.

Demikian paparan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Kadungora, Drs, Benny, M.Pd kepada Kompass Indonesia di ruang kerjanya belum lama ini. Menurut Drs. Benny, M.Pd, untuk mewujudkan hal tersebut maka SMPN 1 Kadungora telah memfasilitasi dengan sebuah software aplikasi berbasis TIK.
Salah satu alternatif adalah memperkenalkan IPTEK secara dini dalam pendidikan formal, karena siswa-siswi kita adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dimasa yang akan datang. Sehingga sangat relevan jika pendidikan teknologi dasar diperkenalkan di sekolah khususnya SLTP. Selain itu, masyarakat Indonesia harus “melek teknologi” (sadar teknologi), sehingga wawasan IPTEK perlu diperkenalkan, tuturnya. Sekolah SMPN 1 Kadungora yang dipelopori oleh Drs. Benny, M.Pd selalu bekerjasama dengan masyarakat dan pejabat serta tak henti-hentinya berbenah untuk meningkatkan kualitasnya.

Berbagai sarana dan prasarana dibangun untuk mendukung proses belajar mengajar disekolah. “Pembenahan dan evaluasi memang rutin kita laksanakan setiap tahunnya”, ucap Drs. Benny, M.Pd.

Lanjutnya, “Tidak hanya berupa pembangunan fisik yang meliputi fasilitas atau sarana penunjang proses belajar-mengajar, upaya untuk meningkatkan intelektualitas tenaga pendidik juga kita lakukan. Hal ini, merupakan sebuah kesadaran sekaligus tuntutan sekolah di dalam menyiapkan anak-anak didiknya di dalam pergaulan globalisasi yang kian mendesak”, imbuhnya.

Dikatakan, Drs. Benny, M.Pd, “Pendidikan harus mengacu filosofi eksistensialisme dan esensialisme. Artinya, pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat dan pro perubahan. Penyelenggaraan pendidikan harus memperhatikan perbedaan, kecerdasan, kecakapan, bakat dan minat peserta didik.

"Peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan potensi intelektual, emosional dan spiritualnya," tandasnya. Sedangkan filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan berbagai sektor dan sub sektornya, baik lokal, nasional maupun Internasional. Terkait dengan tuntutan global, kita menyiapkan SDM yang mampu bersaing secara Internasional. Dalam mengaktualisasikan kedua filosofi tersebut, kami melak-sanakan empat pilar pendidikan yakni Learning to Know, Learning to Do, Learning to Live Together dan Learning to Be merupakan patokan untuk penyelenggaraan pendidikan. Sehingga, SMPN 1 Kadungora dalam menjalankan program-program pendidikan yang berimplikasi terciptanya SDM yang handal dan siap bersaing di era globalisasi,” urainya. Mawardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda